Kelanjutan dari sebuah kehidupan di dunia tidak terlepas dari ketersediaan makanan dan minuman jasmani. Manusia yang diciptakan Allah dengan keterbatasan dalam semua aspek kehidupan, tidak bisa hidup tanpa makanan. Maka Tuhan menciptakan alam semesta dengan segala isinya sebagai keperluan manusia untuk memastikannya tetap hidup.
Allah membuat taman Eden di Bumi yang dikhususkan untuk Adam dan Hawa (Kej. 2:8-9), dimana terdapat 3 “kategori (jenis)” pohon di dalammnya yaitu:
- Berbagai macam pohon yang menari dan baik.
- Pohon Pengetahuan tentang yang baik dan jahat
- Pohon Kehidupan.
Jenis yang pertama yaitu pohon yang menarik dan baik buahnya untuk dimakan adalah wujud tanggungjawab Allah memelihara manusia ciptaanNya, sedangkan Pohon Kehidupan dan Pohon Pengetahuan tentang yang baik dan jahat adalah mewakili (menggambarkan) pilihan manusia. Pohon Kehidupan adalah kebalikan dan Pohon Pengetahuan tentang yang baik dan jahat, yang satu membawa kehidupan sedangkan yang satu lagi kepada kematian.
Pohon Pengetahuan tentang yang Baik dan Jahat berbicara tentang ketidakpercayaan yang membawa kepada Kematian. Itulah kenyataan yang terjadi dalam kejatuhan manusia kedalam dosa. Kejatuhan manusia kepada dosa adalah disebabkan karena mereka tidak percaya atau ragu kepada Tuhan. Setelah Iblis memperdaya mereka, mereka menjadi ragu kepada Tuhan dan lebih percaya kepada Iblis. (Kej.3:1-4). Ketidakpercayaan itulah sesungguhnya yang menghasilkan ketidaktaatan kepada Tuhan.
Semangat (Spirit) yang mendasari keputusan Adam dan Hawa untuk memakan buah dari Pohon Pengetahuan tentang yang Baik dan Jahat adalah :
- Menjadi sama seperti Allah (Kej.3;5)
- Memberi pengertian/pengetahuan (kej. 3:6)
“Menjadi sama seperti Allah” berarti ada sebuah keinginan untuk menyamai Allah. Kalau sudah sama hebatnya dengan Allah berarti tidak butuh pertolongan Allah.
“Memberi Pengertian/Pengetahuan” berarti terdapat keinginan menjadi sama dalam pengetahuan/hikmat dgn Allah, sehingga tidak membutuhkan Firman dan tuntunan Allah. Intinya “SAYA TIDAK BUTUH ALLAH”
Bila ada orang yang hanya mengandalkan pikiran dan kemampuannya sendiri dalam menjalani hidup tanpa merasa perlu tuntunan, hikmat dan kekuatan Allah, maka dosa itu sesungguhnya masih bercokol dalam diri seseorang itu.
Sebaliknya Pohon Kehidupan berbicara tentang iman yang membawa kepada kehidupan. Pohon Kehidupan adalah tipologi Kristus. Pilihan kepada Pohon Kehidupan berarti percaya dan mengandalkan Yesus yaitu hidup yang berdasarkan iman akan anugerah Allah di dalam tuntunan Roh. Sedangkan pilihan kepada Pohon Pengetahuan tentang yang baik dan jahat adalah berdasarkan hikmat dan kemampuan diri sendiri (usaha sendiri) dalam daging oleh tuntunan hukum-hukum/peraturan. Orang yang mengandalkan kekuatannya diri sendiri akan terkutuk sedangkan orang yang mengandalkan Tuhan akan diberkati (Yeremia 17:5-8).
Yesus adalah Pohon Kehidupan yang diterima dengan iman untuk memperoleh keselamatan. Yesus adalah Pohon Kehidupan yang menjadi sumber berkat rohani dan jasmani; kehidupan kekal dan pemeliharaan semasa hidup di bumi. Mengambil buah dari Pohon Kehidupan berarti beriman pada semua karya Kristus untuk kita.
Surat Paulus kepada jemaat Galatia adalah bentuk pengakuan dimana hidup yang kita hidupi bukan diri kita sendiri lagi tetapi oleh Kristus sang Pohon Kehidupan.
“Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” (Gal.2:20).
Amsal 3:6 mengatakan “Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu”, maka kehidupan kekal dan pemeliharaan di bumi menjadi bagianmu dari sang Pohon Kehidupan yaitu Kristus.
Haleluya.
Komentar Terbaru